Cari Blog Ini

Opening



Blog ini berisi sesuatu yang akan menggelitik Anda untuk berkomentar, merenung, tidak setuju, setuju, pro-kontra, senang, ketawa, sedih, menangis, takut, marah, seru dech pokoknya, sampai pada akhirnya Anda akan mengerti (baca) "SIAPAKAH SAYA SEBENARNYA.....".

Kita akan menjelajahi ke beberapa daerah di Indonesia (meskipun aku belum ke seluruh nusantara sih.. he..he..).

Pertama kita akan menyusuri wilayah Ibu Kota tercinta Jakarta. Kita ubek-ubek dari makanannya,tempat wisatanya, daerah-daerah bersejarahnya, transportasinya, sampai ke tempat-tempat yang agak-agak serem (serem copet, serem jambret, serem rampok, serem banjir, serem kebakaran, serem ehm..ehm.. Tiitt... SENSOR).

Berikutnya kita akan ke daerah kecil di Jawa Timur, aku biasa menyebutnya "Bangil, The Small Beautyful". Di sini akan dibahas (serius banget kalimatnya, he..he..) tentang Bangil yang doeloe hingga sekarang.

Selanjutnya daerah-daerah yang pernah aku kunjungi seperti Pontianak, Bengkulu, Pekanbaru, Bandung, Solo, Yogya,Purwokerto, de..el..el..

Menerima permintaan informasi. Sak mampuku yaa...


Ok, Tunggu tanggal mainnya...

Selasa, 30 Desember 2008

Membuat SIM susah-susah gampang?

Hallo Para Petualang.....
Lagi liburan ya... Nich aku bagi pengalaman.

Pernahkah kalian berpikir, kalau seluruh pengemudi kendaraan bermotor di Indonesia melakukan ujian resmi untuk mendapatkan SIM? Apa yang terjadi? Dapat dipastikan banyak yang akan mengulang ujian berkali-kali. Mungkin sampai bosen ujian terus.
Kenapa mereka tidak lulus dalam ujian? Padahal nilai minimal lulus hanya 60 point. Kalau dilihat dari lembar soal, kelihatannya mudah tapi membingungkan. Banyak soal yang menjebak dan lembar soal kotor (ada coretan seperti jawaban) yang menambah kebingungan peserta ujian. Makanya banyak pencari SIM menggunakan cara kilat dan gak mau repot ikut ujian. Dengan berbagai alasan sibuk gak ada waktu, kalo test pasti gak lulus, dan berbagai alasan untuk gak ikut ujian SIM.
Para calo SIM berada di sekitar SAMSAT yang siap membantu kita untuk memperoleh SIM dengan mudah tanpa ujian. Saya melihat sendiri para calo mengerjakan soal ujian dengan meminjam jawaban dari petugas SAMSAT dan mereka hanya memberi nilai minimal lulus. Pemohon SIM tinggal nunggu aja di ruangan untuk dipanggil foto. Sangat mudahkan membuat SIM...???
Jadi kalo di jalan raya banyak terjadi kecelakaan, perlu ditanya orang yang kecelakaan (pengemudinya) cara mendapatkan SIMnya melalui ujian resmi atau nembak?
Nah... sekarang kalian para petualang yang punya SIM, gimana cara mendapatkannya?
Ayo... aku undang kalian para petualang untuk berbagi pengalaman.
Aku acungin JEMPOL buat yang ikut ujian tulis dan praktek hingga lulus sekali ikut ujian.
Untuk yang berkali-kali ikut ujian aku acungin JEMPOL juga atas kegigihan kalian.
Untuk yang nembak... aku SALUT atas usahanya mendapatkan SIM.
Semoga kita mematuhi peraturan lalu lintas dan angka kecelakaan di jalan raya berkurang atau tidak ada sama sekali (bisa gak ya...) Aaamiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar